DariLensaMindaKu

About Me

My photo
saya orang yang simple...kehidupan serba sederhana.Telah berkahwin dengan jejaka pilihan hati yang tidak gemar social network life.Difference make us understanding,caring and loving day by day.We complete each other! Nak kenal saya lagi jom follow....

Thursday, August 27, 2009

cikgu biologi

tadik masa teman kan abh n adik g tesco terserempak dgn sumbody yang memg aku kenal n ingat wajah die smpai bile2...he is da one yg byk bagik aku n kawan2 kesedaran n taw kelemahan alhamdulilah sume nasihat die masih segar bugar dalam otak...masa skol time dulu die slalo nasihatkan kitorg supaya sentiasa berfikir di luar kotak sbb pe die kate budak skol mcm kitorg slalo fikir hanya soal sekeliling n xpenah nak taw n amik peduli ape jadi kat dunia luar...aku suke da way he think memg sungguh kagum coz he alwez take a very gud care to us...betul jugak ckp die yang org dunia luar takkan tolong dan bantu kite macamana yg pihak skola slalu wat sbb cikgu2 syang kite nak kite sume jd manusia berguna...hurm so sad kan n really meanings in my life...pas tu sempat r jugak ckp ngan die ramai kawan2 aku da kawen n ade ank n he said that gud to them la coz sume da jadik manusia also me la coz dulu alwez sleeping dalam xtra class die when he called my name to answer he so pelik coz i can simply give the answer so amazing kan? know wat aku dpt ilham dalam tido ceh...mane de sleepy la xtra class tgari...well aku tgk die pown bahagia sgt ngan wife die baru 5 taun kawen tp die da tua hehehe still looks gud lorh...well memg hajat aku mase baru balik dr kuantan da fes man aku nak jumpe die well termakbul hajat aku...aku ngat nanti kenduri kawen kalo dpt jumpe die nak jugak jemput die..

p/s: to mr parvinder thank you so much...(die terkujut cos aku amik cos electronic eng. sbb aku memg study gile biologi dulu hehhe gelak besor die science stream blajaq letronic well wat eber pown he is da man real man yg make me alwez thinx out of box... :) )

adus susah tol nak cr keje.........

“Bilalah nak dapat kerja ni..??”
Sehelai demi sehelai mukasurat suratkhabar itu dibeleknya. Dah hampir lunyai pun. Segala macam peluang pekerjaan telah di tandakan dan dihubungi, tetapi tidak mendatangkan hasil. Mungkin ada satu atau dua temuduga, tapi panggilan penerimaan untuk bekerja tidak pernah diterima. Internet? Jobstreet.com.my? Monster.com? Boleh dikatakan hari-hari menghadap internet untuk mencari kerja. Semua dah cuba..tapi masih sama, tidak membuahkan sebarang hasil.
Tempohari telah mencuba untuk pergi dari pintu ke pintu syarikat untuk mencari kerja lagi..dengan harapan mungkin mereka akan tertarik apabila melihat kesungguhan untuk sanggup datang ke pejabat secara face to face. Sehari suntuk masa, wang, dan tenaga dihabiskan semata-mata untuk mencari pekerjaan yang bersesuaian. Ke hulu hilir membawa dokumen-dokumen dan sijil-sijil penting, dengan satu harapan - untuk mendapatkan peluang pekerjaan.
Aduhh..sakitnya kalau begitu kan?
Begitulah senario yang terpaksa dihadapi oleh sesetengah orang yang mahu melangkah ke alam pekerjaan. Ada yang senang untuk mendapatkan peluang pekerjaan, dan ada juga yang sudah mencari berbulan-bulan tetapi masih tidak mendatangkan hasil. Pada mereka yang bernasib baik - sebaik sahaja keluar dari universiti terus mendapat tawaran bekerja dengan bayaran yang berpatutan. Tak perlu susah-payah untuk memikirkan tentang kesusahan mencari kerja ni.
Tapi bila asyik menghadap ruangan mencari pekerjaan selama berbulan-bulan - rasa bosan, marah dan kecewa dengan diri sudah mula menjadi kebiasaan. Alhamdulillah, mungkin sehingga ke hari ini saya sendiri tidak pernah merasakan kesusahan mencari kerja, tetapi apabila melihatkan kawan-kawan yang bertungkus lumus menghantar resume kesana kemari…membuatkan saya tertanya-tanya dan merasa seperti mahu membantu. Adakah kerana terlalu memilih pekerjaan? Permintaan gaji yang terlalu tinggi? Tidak cukup pengalaman bekerja? Atau mereka gagap ketika temuduga? Atau mungkin kerana tidak cukup persediaan untuk menghadapi temuduga?
Kadang-kadang bukannya salah mereka pun..cuma mungkin belum tiba masa dan rezeki untuk mereka barangkali. Tapi yang pastinya, saya cukup kagum dengan semangat dan usaha mereka yang tidak pernah mengenal erti putus asa untuk terus mencari kerja yang bersesuaian.
Tidak kiralah samada mereka merupakan lulusan luar atau dalam negara, memang masing-masing ada kelebihan dan kekurangannya. Banyak kali juga saya mendengar pendapat ini - “…alaaa, awak senang la nak dapat kerja. Tak perlu risau, lulusan luar negara..mesti senangnya nak dapat kerja..” Pada pandangan saya, mungkin ada benarnya kata-kata itu - kerana apabila seseorang itu merupakan lulusan luar negara, mentaliti masyarakat terhadapnya terus automatik akan mengatakan bahawa dia mesti berpengalaman luas dan lebih professional. Tapi, saya agak kurang bersetuju dengan pandangan tersebut. Secara luarannya, lulusan dalam atau luar negara tidak seharusnya menjadi batu pengukur untuk menentukan nasib seseorang itu dalam mencari pekerjaan. Yang penting adalah cara pembawakan diri, keyakinan dan kebolehan setiap individu itu.
Walau macam mana susah sekali pun untuk kita mencari pekerjaan, janganlah sesekali kita putus asa. InsyaAllah satu hari nanti usaha kita pasti akan mendapat ganjaran yang berbaloi. Bak kata pepatah,’bersusah-susah dahulu, bersenang-senang kemudian’

Friday, August 7, 2009

patient Oh patient.....

Sabar, sabar dan sabar ……………!!! Siapa yang tidak pernah mendengar kata ini?

Berulang-ulang orang menyebutnya. Mudah diucapkan namun berat diamalkan. Perkataan dan perintah sabar sangat gampang ditemukan di dalam Al-Qur’an. Salah satu contohnya yang ada di dalam surat Al Ashr. Allah di surat ini memberikan pujian khusus bagi mereka yang mau memberikan nasehat kepada kesabaran. Ayat tersebut adalah: “Demi masa. Sesungguhnya setiap manusia berada dalam kerugian. Kecuali orang-orang yang beriman, beramal shalih, dan saling nasehat menasehati di dalam kebenaran dan kesabaran.”
Sebagian besar orang, memahami bahwa yang namanya sabar itu terkait dengan musibah yang menimpa. Sehingga kalau ada mereka yang mendapatkan saudaranya meninggal maka tetangganya pun menasehatinya dengan “sabar”. Tak salah apa yang diucapkan. Namun ternyata, kesabaran tak hanya sebatas ketika ditimpa musibah saja. Ada kesabaran lain yang tak kalah pentingnya, yaitu:
Sabar di dalam menjalankan ketaatan kepada Allah. Menjalankan ketaatan kepada Allah bukanlah hal yang ringan. Sangat banyak orang yang paham dengan kebaikan dan ketaatan namun tidak juga mau mengamalkan. Terlebih lagi, menjalankan ketaatan itu ada penghalangnya. Siapakah penghalangnya? Jawabannya, banyak penghalang kita menjalankan ketaatan. Yang pertama adalah jiwa manusia itu sendiri. Jiwa manusia terkadang memerintahkan anggota tubuhnya untuk malas berbuat ketaatan. Yang kedua adalah syetan. Syetan paling tidak suka dengan mereka yang menjalankan ketaatan. Ini persis dengan yang disemboyan nenek moyangnya, yaitu iblis semenjak diusir Allah dari surga. Ia dan anak cucunya berupaya untuk menghalangi manusia dari kebaikan dengan berbagai cara. Tak heranlah bagi para muslimah sangat berat untuk menjalankan ketaatan. Memakai jilbab misalnya. Sangat berat, karena memang syetan terus menarik dan mencegah agar muslimah tidak memakainya. Syetan ini ada macamnya juga. Bisa berasal dari manusia maupun dari bangsa jin. Syetan dari bangsa manusia ini berupaya dengan keras agar kebaikan tidak tersebar luas. Makanya mereka berupaya memadamkan cahaya Allah. Contoh gampangnya, orang yang mau menjalankan syariat Allah dengan benar mereka musuhi dan perangi. Jahat lagi, mereka menyebarkan berita palsu bahwa orang yang menjalankan syariat islam identik dengan teroris. Menghadapi musuh-musuh ketaatan yang betebaran ini butuh dengan kesabaran yang ekstra.

Sabar dalam meninggalkan perbuatan kemaksiatan. Perbuatan kemaksiatan memang tampak bagus dan indah. Apalagi syetan menghiasi kemungkaran itu dengan hiasan yang luar biasa. Akibatnya? Manusia berbondong-bondong melakukan kemungkaran alias kemaksiatan. Hari ini membuktikan bahwa kemungkaran menjadi sesuatu yang dominan di muka bumi. Orang tak malu lagi berbuat kejelekan di sembarang tempat. Contoh realnya, betapa banyaknya saudara muslimah yang berpakaian minim ala barat. Menampilkan aurat kepada laki-laki yang bukan suaminya. Terus betapa maraknya perjudian di setiap tempat, di sudut kota dan jalanan. Tak ada rasa malu dan merasa bersalah. Kemaksiatan yang lain masih sangat banyak untuk diungkapkan. Lingkungan yang bertebaran dengan maksiat tadi terkadang mempengaruhi kepribadian seorang muslim atawa muslimah. Hingga akhirnya terbawa-bawa tanpa terasa. Maka, bersabar dalam meninggalkan kemaksiatan harus selalu bersanding pada setiap diri muslimah. Tentu, bukan berarti berdiam diri terhadap kemungkaran yang berkembang, namun turut andil dalam memberantasnya.
Disalin dari: Arsip Moslem Blogs dan sumber artikel dari Media Muslim Info